Sabtu, 29 September 2012

resistor

Apa sih resistor itu ? fungsinya apa ?

kapasitor

Apa sih capacitor itu ? fungsinya apa ?

Transistor

Apa sih transistor itu ? fungsinya apa ?

diode

Apa sih dioda itu ? fungsinya apa ?

Mencabangkan kabel datar dengan ‘PLAIN JOINT’ dan ‘PLAIN CROSS JOINT’

1.    JUDUL
Mencabangkan kabel datar dengan ‘PLAIN JOINT’ dan ‘PLAIN CROSS JOINT’

2.    WAKTU
Jum’at 22 Oktober 2010

3.    ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT
    Tang Kombinasi    1 buah
    Tang Posisi        1 buah
    Tang Lancip        1 buah
    Cutter            1 buah

3.2 BAHAN
    Kabel NYA        secukupnya


4.    DASAR TEORI
4.1 Mencabang Kabel Datar (Plain Joint)
Mencabangkan kabel datar (plain joint) merupakan cara-cara untuk mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar (membentuk huruf ‘T’)

4.2 Mencabang Kabel Datar (Plain Cross Joint)
Mencabangkan kabel datar (plain cross joint) merupakan cara-cara mencabang kabel yang posisinya dalam satu bidang datar (membentuk tanda ‘+’)

4.3 Mencabang Kabel Simpul (Knotted Tap Joint)
Mencabang kabel simpul (Knotted Tap Joint) merupakan cara mencabangkan kabel yang posisinya dalam satu bidang datar dengan memberi suatu simpul agar sambungan lebih kuat, percabangan ini menggunakan simpul tunggal atau hanya satu kabel yang dicabangkan (membuat huruf ‘T’)

4.4 Mencabang Kabel Simpul (Knotted Tap Cross Joint)
Percabangan kabel dengan cara ini hampir sama dengan knotted tap joint, percabangan ini juga termasuk percabangan kabel datar yang lebih kuat. Yang membedakan dengan knotted tap joint adalah jumlah simpul atau kabel yang dicabang, knotted tap cross joint menggunakan simpul ganda atau 2 kabel yang dicabangkan (membentuk tanda ‘+’)


5.    RANGKAIAN PRAKTEK


6.    PROSEDUR KERJA
6.1 Mencabang Kabel Datar (Plain Joint)
    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
    Mengecek alat dan bahan yang digunakan
    Mengupas kabel sepanjang kira-kira 5 cm pada bagian tengah kabel memakai cutter
    Mengupas kabel kira-kira 12 cm pada ujung kabel memakai cutter
    Menempelkan kabel menjadi satu bagian, kabel yang dikupas  pada ujung kabel diputar dengan tang kombinasi dan tang lancip pada kabel yang dikupas pada bagian tengah kabel
    Merapikan kabel dengan memotong ujungnya dengan tang potong
    Membuat laporan praktikum

6.2 Mancabang Kabel Datar (Plain Cross Joint)
    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
    Mengecek alat dan bahan yang digunakan
    Mengupas kabel sepanjang kira-kira 5 cm pada bagian tengah kabel memakai cutter
    Mengupas kabel kira-kira sepanjang 10 cm dari ujung kabel sebanyak 2 kali
    Menempelkan kabel pada kabel yang terkupas pada bagian tengah dengan arah yang berlawanan kemudian memutar atau memelintirnya dengan tang kombinasi
    Merapikan kabel yng tersisa dengan memotong kelebihan kabel tersebut
    Membuat laporan praktek

6.3 Mencabang Kabel Simpul (Knotted Tap Joint)
    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
    Mengecek alat dan bahan yang digunakan
    Mengupas 2 kabel, kabel yang pertama pada bagian tengah sedangkan kabel yang kedua pada bagian ujung dengan panjang kira-kira 7-8 cm
    Menempelkan kabel pertama pada kabel kedua
    Membentuk simpul kabel kedua pada kabel pertama kemudian memutarnya dengan tang kombinasi dan tang lancip
    Merapikan kabel dengan memotong kelebihan kabel
    Membuat laporan praktikum

6.4 Mencabang Kabel Simpul (Knotted Tap Cross Join)
    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
    Mengecek alat dan bahan yang digunakan
    Mengupas 3 kabel, kabel yang pertama dikupas pada bagian tengah, sedangkan dua kabel yang lain dikupas pada bagian ujungnya sepanjang 10 cm dengan menggunakan cutter
    Menempelkan kabel yang dikupas ujungnya pada kabel pertama
    Memutar atau melilitkan kabel tersebut dengan tang kombinasi dan tang lancip
    Merapikan kabel dengan memotong kelebihan kabel
    Membuat laporan praktikum


7.    DATA HASIL PERCOBAAN
7.1 Mencabang kabel datar (Plain Joint)
    5 buah
7.2 Mencabang kabel datar (Plain Cross Joint)
    5   buah
7.3 Mencabang kabel simpul (Knotted Tap Joint)
    5 buah
7.4 Mencabang Kabel Simpul (Knotted Tap Cross Join)
    5 buah

8.    KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mencabang kabel baik mencabang datar dan mencabang simpul memerlukan kesabaran, ketelatenan, ketrampilan, kreatif, dan banyak berlatih sehingga dapat terbiasa menggunakan alat-alat tersebut.

Makalah Machine guard

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu aspek yang harus pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun. Kecelakaan kerja perlu diperhatikan bagi setiap orang yang melakukan kegiatan atau bekerja setiap harinya, banyak hal yang tidak disangka terjadi di tempat kerja seperti kecelakaan kerja.
Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja, pada tempat kerja harus terdapat undang-undang, peraturan-peraturan, dan ketetapan peraturan tentang keselamatan kerja guna untuk keamanan dan kesehatan. Oleh karena itu, K3 merupakan aspek yang harus menjadi perhatian dalam dunia kerja.
Tujuan dan sasaran Machine Guarding dalam K3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.


B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Machine Guarding?
2. Bagaimana K3 dalam Machine Guard?
3. Bagaimana struktur dalam Machine Guard?
4. Apa saja jenis-jenis dan fungsi Machine Guard?
5. Seperti apa penerapan Machine Guard?


C. TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Machine Guarding, jenis-jenis, fungsi dan penerapan Machine Guarding yang terkait tentang kesehatan dan keselamatan kerja.




BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Machine Guading

Machine Guard atau Pengaman Mesin adalah pengaman yang digunakan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja pada saat menggunakan sebuah mesin.

Standar ini memberikan pedoman pemasangan dan pemeliharaan alat pengaman pada mesin-mesin stasioner atau tidak bergerak. Mesin stasioner perlu diberi pengaman untuk mencegah kejadian di mana orang secara tidak sengaja menyentuh komponen bergerak yang bisa menyebabkan kecederaan serius. Standar ini berlaku untuk seluruh operasi , perusahaan privatisasi dan kontraktor independen yang bekerja di area Kontak Karya.

Pengaman yang memadai harus dipasang pada mesin atau equipment maksudnya stasioner yang memiliki komponen putar, di mana karyawan dikhawatirkan dapat mengalami kontak langsung dengan komponen dimaksud dan dapat mengalami cedera. Komponen putar, v-belt, dan piston yang senantiasa bergerak secara resiprokal adalah sebagian contoh dari equipment yang dapat menyebabkan cedera.

Pengamanan harus terpasang pula pada mesin atau equioment yang dimaksud disini adalah stasioner yang memiliki sumber panas yang dapat tersentuh secara langsung oleh manusia dan berakibat pada kecelakaan.



B.    K3 dalam Machine Guard

Kecelakaan industri terutama disebabkan oleh HUMAN FAILURE, di mana sering ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinya kecelakaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yang khusus dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.


    Keselamatan (Safety)
o    Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss)
o    Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)

    Kesehatan (Health)
Merupakan derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)

Berikut tujuan umum K3 :
•    Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
•    Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien
•    Menjamin proses produksi berjalan lancar

Untuk itu operator harus menerima pelatihan sebagai berikut:
    Bahaya yang terkait dengan mesin tertentu
    Bagaimana pengamanan memberikan perlindungan dan bahaya yang mereka dimaksudkan
    Bagaimana dan mengapa menggunakan perlindungan
    Bagaimana dan kapan pengamanan dapat dihapus dan oleh siapa
    Apa yang harus dilakukan jika pengamanan rusak, hilang, atau tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai

C.    Struktur dalam Machine Guard

Bagian manajemen kekhususan (insinyur, teknisi, perancang, field operator, lembaga pelatihan) sering kurang menghargai kebutuhan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip pencegahan terhadap kecelakaan di dalam lingkup kerja mereka. Metode yang tidak aman merupakan proporsi tertinggi dari penyebab terjadi kecelakaan. Keselamatan harus menjadi bagian yang integral dari pelaksanaan industri manapun, dan harus menjadi bahan pertimbangan sejak tahap perancangan, tahap perencanaan produksi, serta pelatihan operator.





•    Tanggung jawab Ekonomi

Biaya kecelakaan  akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi dan keselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secara keseluruhan dan pelanggan.

Biaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangi serta mengeliminasi kecelakaan.

•    Tanggung jawab terhadap Sumber Daya Manusia

Kewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan proses kerja yang aman dalam rangka produksi maksimal.

Kewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapat berakibat terjadinya luka, kematian, stress, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan maupun keluarganya.

•    Tanggung jawab Legislatif

Memastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadap kesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dan masyarakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankan perusahaan.
Berikut  stuktur  tanggung jawab dalam machine guard :
    Manajemen
Manajemen harus memastikan semua mesin benar dijaga dan aman untuk digunakan.

    Pengawas
Pengawas bertugas melatih karyawan pada aturan penjagaan khusus pada tempat-tempat mereka bekerja.

    Penjaga
Penjaga akan memastikan mesin tetap di tempat dan fungsional
segera setelah kekurangan mesin terdeteksi kerusakannya. Penjaga juga wajib lapor atas kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut.

    Karyawan
Karyawan tidak melakukan penjagaan kecuali mesin terkunci dan tag.
Melaporkan masalah penjagaan mesin  bahwa terjadi kerusakan, selanjutnya penjaga akan melapor pada manajemen.

    Supervisor
Supervisor tidak mengoperasikan peralatan kecuali ada penjagaan yang berada di tempat. Ini bertujuan untuk meminimalis kerusakan bila terjadi kesalahan teknis dalam pengoperasikan mesin.


D.    Jenis-jenis dan fungsi Machine Guard

Dalam penerapannya sudah banyak yang mengetahui pentingnya machine guard dalam K3 sehingga beberapa alat sudah ada yang menggunakan machine guard dalam industry. Selain untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan juga untuk mengurangi biaya perbaikan pada machine tersebut. Sehingga lebih efisien dalam penekanan pengeluran biaya produksi suatu perusahaan.



Berikut jenis - jenis machine guard :

1.    Fixed Guard
2.    Adjustable Guard
3.    Self-Adjustable Guard
4.    Pullback Device
5.    Restraint Device
6.    Safety Tripwire Cables
7.    Two-Hand Control
8.    Gate
9.    Safeguarding by Location/Distance
10.    Robots


Uraian tentang penjelasan dan fungsi dari machine guard:

1.    Fixed Guard

Fixed guard merupakan suatu bagian penghalang permanen dari mesin. Alat pegaman ini berfungsi untuk mengatur jarak antara pekerja dengan mesin. Biasanya terdapat pada mesin -  mesin besar, contohnya pada mesin penggilingan padi, mesin penggiling gandum, dll.

2.    Adjustable Guard

Adjustable guard merupakan suatu machine guard yang menempel pada meja suatu mesin. Berfungsi untuk melindungi pekerja saat mengoperasikan mesin tersebut.

Contoh pengaplikasian alat ini pada mesin gerindra, bor listrik dll

3.    Self-Adjustable Guard

Self-Adjustable Guard merupakan suatu machine guard yang menempel langsung pada suatu mesin. Berfungsi untuk melindungi pekerja saat mengoperasikan mesin tersebut.

Contoh pengaplikasian ini terdapat pada gergaji listrik.

4.    Pullback Device

Pullback Device merupakan seperangkat mesin yang menggunakan serangkaian kabel yang terpasang ke tangan operator, pergelangan tangan, dan / atau lengan. Berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak kebablasan saat bekerja dengan mesin.

Contoh pengaplikasian alat ini terdapat pada mesin pemotong plat.

5.    Restraint Device

Restraint Device merupakan seperangkat mesin yang menggunakan kabel atau tali yang terpasang ke tangan operator. Berfungsi membatasi gerak pekerja agar tidak kebablasan saat bekerja dengan mesin.Contoh  pengaplikasian alat ini terdapat mesin pembengkok plat.

6.    Safety Tripware Cables

Safety Tripware Cables merupakan perangkat yang terletak di sekeliling atau dekat daerah bahaya. Operator harus mampu mencapai kabel untuk menghentikan mesin.

7.    Two-Hand Control

Two-Hand Control merupakan suatu alat yang membutuhkan tekanan bersamaan untuk mengaktifkan mesin. Tangan operator diminta untuk berada di lokasi yang aman (pada tombol kontrol) dan pada jarak yang aman dari daerah bahaya.

8.    Gate

Gate atau gerbang merupakan suatu sensor pada pintu suatu mesin. Gate disini berfungsi melindungi mesin dengan menggunakan gerbang untuk menutupi bagian yang berbahaya .

9.    Safeguarding by Location/Distance

Safeguarding by Location / Distance merupakan tombol pengontrol pada mesin yang berjarak beberapa meter dari mesin. Safeguarding by distance menjaga jarak yang aman dari daerah bahaya, tombol kontrol berada agak jauh dari mesin.

Contohnya dapat kita lihat pada alat mesin penutup botol, mesin pembungkus mie, dll. Terdapat pada mesin-mesin yang dikontrol pada jarak jauh.

10.    Robots

Robot merupakan seperangkat mesin yang dirancang untuk memudahkan pekarjaan manusia. Robot ini digunakan untuk pekerjanaan yang dilakukan secara berulang dan mencegah bahaya lain kepada karyawan.Contoh pengaplikasian robot ini terdapat pada mesin trass.



E.    Penerapan Machine Guard
Machine guard dapat diterapkan di segala macam mesin yang berpotensi menimbulkan bahaya yang serius seperti pada mesin-mesin di industri menengah ke atas . Dalam hal ini pentingnya penerapan machine guard sangat dibutuhkan dalam industri untuk mengamankan para pekerja dari bahaya yang ada di industri tersebut.



















BAB III
KESIMPULAN
Hasil Diskusi
Sesi Tanggapan/Sanggahan
Nama / Kelompok : Rovinna Sari S / Kel 4
Sanggahan :
-    Untuk narasi sudah baik, suara sudah keras dan jelas
-    Sanggahan untuk presentasi lisan ditunjukkan pada saudara Tanthowi masih terpaku pada layar, kurang menguasai materi dan kurang menguasai ruangan.
-    Untuk presentasi lisan yang lain sudah bagus.
Tanggapan : Terima kasih atas sanggahan dari saudari Rovinna Sari. Alasan karena terlalu focus pada pembuatan slide pada power point dan pengisian narasi.
Sesi Tanya Jawab
Nama/ Kelompok: Lukman Nur Rokhim / kel
Pertanyaan 1: Pengaman apa yang terpasang pada gergaji mesin?
Jawab: Biasanya pada gergaji mesin telah terpasang pengaman secara langsung saat pembelian tanpa memerlukan perangkat mesin tambahan. (Rista Aprilowena)
Nama/ Kelompok: Yohannes Kurniahu/ Kel 1
Pertanyaan 2: Apakah pengaman pada machine guard sudah benar-benar aman terhadap para pekerja dalam pemakaiannya?
Jawab: Belum. Aman atau tidaknya suatu pekerjaan tersebut tergantung    pada pekerja itu dalam pengaplikasiannya. (Satrio Jati)


Moderator : Kumala Mahda


Kontrol Penyaji : Lukman Ari wibowo

-    Suara kuarang lantang
-    Slide menoton (back ground tetap)
-    Pada slide restrain device : jarak antara suara dengan gambar terlalu lama
-    Penayangan video tidak sempurna
-    Kuraang menguasai ruangan, sehingga presentasi lisan terlihat menoton


Audience kanan : Yogi Dwi Mahandi

-    Audience memperhatikan , khususnya bagian depan sangat fokus memperhatikan slide
-    Berdiskusi tentang gambaran-gambaran yang di sajikan. Mungkin karena ada salah satu andience yang belum menguasai lalu bertanya pada teman sebelahnya
-    Masih ada yang sms-an
-    Masih ada yang mengoprasikan laptop


Audience kiri : Miftakhul Huda

-    Pada awal masih banyak yang bergurau karena belum siap, masih ada yang absensi, menyiapkan alat-alat tulis, dll
-    Sudah cukup hikmat , mulai konsentrasi pada point demi point presentasi narasi .
-    Point narasi di depan mungkin terbawa oleh gambar –gambar menarik
-    Dipertangahan narasi sudah mulai tidak konsentrasi
-    Ada yang berbicara sendiri
-    Pada presentasi lisan konsentrasi audience sudah mulai buyar
-    Pada sesi penayangan video semua audience sangat konsen. Karena videonya menarik
-    Pada video 1 dan video 2 juga menarik, yaitu menarik kekecewaan karena durasi terlalu pendek
-    Pada sesi pertanyaan audience biasa berpartisipasi dengan baik, karena pertanyaan –pertanyaan yang diajukan sangat bagus sekali




Kesimpulan
•    Machine guard penting untuk melindungi para pekerja untuk mencegah kecelakaan dan  luka-luka/kerugian terkait dengan permesinan
•     Titik operasi, seperti halnya semua bagian-bagian dari mesin yang sedang bekerja, harus dilindungi
•    Para pekerja harus disiplin dan mematuhi semua peraturan yang berlaku untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja
























DAFTAR PUSTAKA


Machine Guarding tentang Keselamatan Kerja
Peraturan Pemerintah, 1979, Pengamanan Mesin. Jakarta, Menteri Tenaga Kerja
Geneva, International Labour Orgasnization, 1991
ISBN 92-2-107101-4
Machine Guarding 29 CFR 1910.212
http//: Wikipedia.org/kesehatan dan keselamatan kerja/
http//: Menakertrans.gov.id
www.depkominfo.go.id

Karakteristik peserta didik

BAB I
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
A.    Individu Sebagai Peserta Didik
Individu berasal dari kata indivera yang berarti satu kesatuan organisme yang tidak dapat dipisahkan. Individu merupakan kata benda dari individual yang berarti orang atau perseorangan(Echols,1975: 519).
Setiap individu pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan,karena itu merupakan sifat kodrat manusia yang perlu diperhatikan. Perbedaan makna dari pertumbuhan dan perkembangan adalah istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan perubahan kuantitatif mengenai aspek fisik atau biologis, sedangkan istilah perkembangandigunakan untuk perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, manusia memiliki berbagai kebutuhan yang dapat dibedakan menjadi kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Selain itu seiring usianya bertambah,kebutuhan individupun akan juga bertambah.
B.    Karakteristik Individu Sebagai Peserta Didik
Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
1.    Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
Pengertian: Kehidupan individu yang utuh, lengkap, dan memiliki cirri khusus/unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:
    aspek emosional
    aspek sosial psikologis
    aspek sosial budaya
    kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.
Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh sikap dan perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).
Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi.
3.    Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.
4.    Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga mampu memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.
5.    Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:
    Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
    Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung jawab.
    Sering bersosialisasi dengan masyarakat.
    Melatih cara merespon berbagai masalah dengan baik.
    Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat lari dari masalah.
    Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup keluarga.
    Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
    Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal maupun tidak.
Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.
BAB II
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN INDIVIDUAL PESERTA DIDIK
Hakikat tentang pertumbuhan dan perkambangan
Dari berbagai devinisi para ahli diperoleh pernyataan bahwa istilah pertumbuhan tidak bisa dipisahkan secara tajam, namun bila ingin dibedakan maka pertumbuhan lebih menunjuk kepada perubahan fisik sedang pekembangan lebih menuju kepada perubahan psikis dimana perubahan-perubahan tersebut terjadi akibat dari kekuatan-kekuatan interen secara otomatis dan kekuatan-kekuatan dari luar.
A.    Pertumbuhan dan perkembangan individual peserta didik
Istilah pertumbuhan biasa digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif yang semakin lama semakin besar atau panjang.Dan istilah perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan dalam aspek psikologis dan sosial dimana aspek ini meliputi aspek-aspek intelek,emosi,bahasa,bakat khusus nilai dan moral serta sikap.
Pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan
1.    Pertumbuhan fisik
Pada dasarnya merupakan perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar dan tinggi yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dia dewasa pertumbuhan fisik ini sifatnya dapat di indra oleh mata dan dapat di ukur oleh satuan tertentu.
2.    Perkembangan Intelektual atau daya pikir
Intelek atau daya pikir seseorang berkembang berjalan dengan pertumbuhan saraf otaknya dalam tahap ini inidividu lebih menonjolkan pada sikap refleknya terhadap stimular dan respon terhadap stimulan tersebut.
3.    Perkembangan emosi
Berhubungan erat dengan keinginan untuk segera memenuhi kebutuhan terutama kebutuhan primer. Jika kebutuhan itu tidak segera dipenuhi, dia akan merasa kecewa dan sebaliknya. Kecewa dan puas merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak senang seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaaan yang disertai oleh perubahan perilaku fisik sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis dan akan semakin keras tangisanya jika tidak segera disusui atau diberi makan. Perasaan marah ditunjukan oleh reaksi teriakan dengan suara keras dan jika sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
4.    Perkembangan Sosial
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, setiap individu tidak dapat berdiri sendiri atau membutuhkan bantuan individu lain demi untuk dapat mempertahankan kehidupanya. Adapun lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga,lingkungan masyarakat selalnjutnya orang yang dikenal semakin banyak dan semakin heterogen dalam  berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya dia mengetahui bahwa kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi dan sebagainya.
5.    Perkembangan Bahasa
Fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau sarana pergaulan dengan sesamanya. Bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk mnyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.
6.    Bakat Khusus
Seseorang yang memiliki bakat akan mudah dapat diamati karena kemampuan yang dimilikinya berkembang dengan pesat, seperti kemampuan dibidang seni, olahraga, atau ketrampilan.
7.    Sikap, Nilai, dan Moral
Adapun masa anak-anak, perkembangan moral yang terjadi masih relatif terbatas.Ia belum menguasai nilai-nilai abstrak yang berkaitan dengan benar-salah dan baik-buruk atau inteleknya masih terbatas. Selain itu ia belum mengetahui manfaat suatu nilai dan norma dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, ia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Proses ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.
B.    Perbedaan Individual Peserta Didik
Setiap individu terjadi variasi individual dalam perkembangan yang menyangkut variasi yang terjadi pada aspek fisik maupun psikologis. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain. Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah perbedaan fisik, seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, tinggi badan, sikap perilaku seperti kelincahan, banyak bergerak, suka bicara, pendiam, tidak aktif, dan nada suaranya rendah.
    Bidang-bidang perbedaan individual
    Umur kronologis,
    Jumlah dan jenis pengalaman dan pengetahuan yang dibawa individu,
    Kehidupan individu dalam berkelompok, berkeluarga, dan bermasyarakat,
    Perbedaan kognitif  mengarah pada proses belajar mengajar individu,
    Kemampuan berbahasa (kemampuan berbahasa ini berbeda antara satu individu dan individu lainnya serta sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan),
    Perbedaan dalam kecakapan motorik (Kemampuan motorik dipengarui oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir seseorang karena kematangan pertumbuhan fisik dan kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, kecakapan motorik masing-masing pun berbeda),
    Perbedaan dalam latar belakang (latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial ekonomi, kultural adalah berbeda-beda. Demikian pula lingkungan sekitarnya, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan berpengaruh yang berbeda-beda,
    Perbedaan bakat (bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseorang sejak lahir). Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik apabila mendapat rangsangan dan latihan secara tepat oleh karena itu bakat masing-masing individu sangat komplek hal ini tergantung individu itu sendiri dan pemberian rangsangan maupun pelatihannya,
    Perbedaan dalam kesiapan belajar (perbedaan individu tidak hanya disebabkan oleh keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang sebelumnya) contoh bagi anak kelas satu sekolah dasar ditemukan umur kronologis antara 3tahun sampai 8tahun yang secara normal seharusnya telah duduk di kelas 2 atau 3 tapi kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang duduk di kelas 1 hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan keluarga yang amat buruk sehingga kemampuan dan ekspresi berbahasanya kurang baik.
C.    Perbedaan individual yang unik
Setiap individu adalah khas atau unik.Perbedaan ini meliputi perbedaan fisik , pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal baru. Distikalam hal belajar, tiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap materi pelajaran.Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk memenuhi tuntutan perbedaan individu.Berdasarkan kemampuan yang dimillki otak cara belajar individu dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu:
    Cara belajar visual atau melihat,
    Auditorial atau mendengar,
    Kinestik.
Pengategorian ini merupakan pedoman bahwa individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika dia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar, dia mudah menyerap pelajaran karena individu menemukan metode belajar yang sesua dengan karakteristik cara belajar dirinya, dia akan cepat menjadi pintar.